Jumat, Februari 29, 2008

Riana Rewel...

Anakku sayang ini sekarang sering banget rewel, kalau malam atau siang sering nangis terus. Bahkan sampai di keras-keraskan he..3x. Tapi bapak dan ibumu akan selalu sabar nak dan penuh kasih sayang koq untuk merawatmu, menjagamu dan memeluk mu dengan penuh kasih sayang nak. Bapak dan Ibu sayang Ariana...

>> Selengkapnya......

Rabu, Februari 27, 2008

Akhirnya Imunisasi Berjalan LANCAR

Allhamdulillah nak...akhirnya km bisa di Imunisasi BCG kemarin setelah sempat tertunda seminggu. Aku sempat khawatir karena bintik merah itu tak kunjung menghilang juga. Kini bintik merah itu Allhamdulillah sudah hilang. Terimakasih Ya ALLAH ...

>> Selengkapnya......

Senin, Februari 18, 2008

Senyuman ARIANA

Duh anak ku sdh mulai berkembang nih, sekarang udah mulai lirik2 bapak nya. Tapi kalau nangis ampuuuun deh semuanya nggak ada yang berani deh :D . Semoga engkau selalu sehat bidadari kecil ku yang imut dan belum tahu apa2 ini. Mata beningmu adalah inspirasi bapak nak ...

>> Selengkapnya......

Minggu, Februari 17, 2008

Bintik Merah (2)

Allhamdulillah, perlahan tapi pasti bintik merah di Tangan dan kaki anakku Ariana sudah mulai berkurang. Ternyata obat itu lumayan ampuh, paling tidak setelah bintik merah tersebut hilang Ariana sudah bisa di Imunisasi BCG (Diabetes). Walau bintik merah itu sebenarnya wajar di alamin oleh bayi baru lahir, namun hal itu membuat kami sebagai ortunya gelisah. Gimana enggak ? sudah jadwalnya Imunisasi tapi harus di tunda.


Gambar 1 : Bintik merah mulai menghilang


Gambar 2: Bintik merah di tangan juga sudah mulai hilang


Gambar 3: Habis pipis di ganti'in popok dulu ya ... :)

>> Selengkapnya......

Rabu, Februari 13, 2008

Bintik Merah

Bintik merah pada Ariana makin banyak menurutku, aku semakin gelisah rasanya. Mau melakukan apa juga bingung, Istriku pun bingung. Namun setelah ada beberapa referensi dari Cyber bahwa hal itu wajar di alami oleh baby berumur kurang dari 1 bulan, aku bisa sedikit lega. Ada yang mengatakan itu akibat keringat yang tidak bisa keluar dengan sempurna, ada yang mengatakan penyesuaian kulit bayi terhadap cuaca dll.


Gambar 1: Bintik merah pada kaki


Gambar 2: Bintik merah pada tangan

Sedih rasanya melihat anakku Riana seperti ini, aku nggak bisa berbuat terlalu banyak. Hanya bertanya dan bertanya. Tapi semoga obat yang di berikan oleh dokter kulit bisa menghilangkan bintik merah pada anandaku ini. Amin


>> Selengkapnya......

Selasa, Februari 12, 2008

Imunisasi Yang Gagal

Hari ini tadi adalah jadwal imunisasi setelah 2 minggu Ariana lahir. Aku tidak bisa mengantar istriku karena aku sedang kerja dan rasanya untuk Ijin pulang juga tidak enak, karena selama ini aku sudah di beri banyak kelonggaran untuk ijin atau pulang awal di jam kerja.
Istriku berangkat bersama Ibuku menuju ke RS KASIH bunda dimana Riana di lahirkan. Tapi aku mendengar kabar via Phone bahwa anak ku tidak bisa di Imunisasi BCG (diabates) di karenakan ada banyak bintik merah di lengan serta kaki nya dimana Bintik merah tersebut di karenakan Biang keringat.
Sore hari nya sesuai saran bidan di RS tersebut, aku membawa Ariana ke dokter khusus spesialis Anak yang kebetulan juga buka praktek di RS KASIH BUNDA. Diagnosa dokter benar-benar sama dengan apa yang kami perkirakan yaitu BIANG KERINGAT.

Lalu kami di beri resep dan malam ini tadi saya tebus di APOTIK KIMIA FARMA Balikpapan dan mendapat dua jenis obat yang smuanya harus di oleskan pada bintik merah tersebut. Semoga Bintik merah pada anandaku Ariana bisa segera hilang dan kemudian bisa di Imunisasi BCG. AMIN ..

>> Selengkapnya......

Senin, Februari 11, 2008

Ariana Dewi Nur Lathifah

Tepat hari Minggu 27 Januari 2008, adalah moment yang sangat-sangat penting dalam hidupku. Dengan lahirnya anak pertamaku maka statusku berubah menjadi seorang Bapak. Hmm...sungguh moment yang sangat berharga sekaligus menegangkan buat aku, karena saat istriku melahirkan anak ku ... aku mendampinginya. Pagi itu tepatnya hari minggu 27 Januari 2008 aku di bangunkan oleh adik iparku dan memberi tahu bahwa istriku sudah mengeluarkan air terus. Kontan aku kaget dan langsung beranjak dari tempat tidur dan lantas menemui istriku. Aku lihat istriku hanya tersenyum simpul menatapku sambil menahan sakit.

Kebetulan ada mertuaku yang sudah menanti cucunya lahir sejak 2 minggu, dan lalu aku lari keluar memberi tahu ke ibuku bahwa istriku sudah sakit perutnya. Singkat cerita lalu saya, istriku dan ibuku menuju rumah sakit bersalin terdekat yaitu RS KASIH BUNDA, Segera aku menuju ke penjaga. Tanpa basa basi ...penjaga bertanya "Anak keberapa bu ?" ..lalu istriku menjawab "Anak pertama", "Mari masuk kita periksa dulu" jawab ibu penjaga. Lalu istriku di bawa masuk untuk di periksa. Kegelisahanku makin menjadi2 dan jantungku terus berdegup sambil berdo'a semoga istriku dapat melahirkan anak ku dengan selamat. Tak lama kemudian para suster keluar dari ruang periksa bersama istriku dan suster berkata padaku "Ini baru buka 2 pak, kemungkinan siang atau sore sudah bisa lahir, "Memamg harus buka berapa bu ?" Tanyaku. "Harus sampai lima pak" Jawab suster.

Oh bgtu aku mengerti sekarang, kemudian aku membawa istriku keruangan yang sudah aku pesan dan di antar oleh seorang suster. Kebetulan waktu itu masih ada ibuku, dan aku kmudian pulang dengan maksud tidur sebentar karena rasa kantuk yang tak tertahankan. +/- 30 menit aku tidur di rumah, lalu ibuku sudah kembali lagi dan pesan agar aku segera ke RS lagi karena di sana tidak ada yang menunggu. Bergegas aku menuju ke RS bersama Adik Iparku dengan mengendarai sepeda motorku.

Sampai di RS, istriku terus kesakitan dan sepertinya teramat sangat sakiiiiiiiit sekali. Sampai-sampai aku menangis juga melihat kejadian itu. Berkali-kali aku datangi suster jaga, namun suster mengatakan bahwa rasa sakit itu justru bagus, karena akan mendorong kepala Bayi menuju ke bawah. Sedikit lega memang mendengar itu, tapi tetap tidak tega melihat dan mendengar istriku kesakitan seperti itu. Setelah beberapa jam seperti itu, aku membawa istriku untuk periksa lagi ke ruang periksa. Dan akhirnya istriku beristirahat di ruang bersalin bersama aku. Jam demi jam berlalu tibalah perjuangan panjang istriku untuk melahirkan anak ku tct. Rintihan bahkan tangis istriku terdengar jelas di telingaku dan membuat jantungku semakin berdegup. Aku berdoa "Ya Allah, selamatkan istri hamba .... selamatkan anak hamba ya Allah.. Hamba ingin hidup bersama anak istri hamba ya Allah ... Ijinkan Hamba bersama anak dan istri hamba ya Allah .." ....

Selang beberapa waktu kemudian doa ku benar-benar terkabul, aku mendengar rintihan istriku semakin pelan dan aku mendengar suara anak ku....oh Allhamdulillah. Tak lama, suster membawa anak ku ke ruangan khusus bayi dan sambil aku pandangi terus anakku itu. Dan senang rasanya ...Allhamdulillah ...Bayiku lahir sehat dengan berat badan 3Kg serta panjang 48cm. Aku beri anak ku nama ARIANA DEWI NUR LATHIFAH yang artinya CAHAYA DEWI yang KUAT dan PINTAR/CERDAS. Amin

>> Selengkapnya......